1015 hours
Habakkuk
Chp 3
"...namun aku akan bersorak - sorak di dalam Tuhan, beria - ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."
- Habakuk 3 : 18
Kata "tetapi" sering digunakan untuk menyambungkan 2 pernyataan yang bertolak belakang. Misalnya "Dia keren sih, tetapi dia gak rajin masuk gereja." atau "Bukan orang sehat yang memerlukan Tabib, tetapi orang sakit." (Markus 2 : 17). Kalau dalam konteks kehidupan kita, kita sering menggunakan kata "tetapi" atau "namun" itu dalam konteks mengkritik dengan didahului dengan pujian seperti contoh kalimat yang pertama. Tetapi, dalam kitabnya, Habakuk ingin menyatakan bahwa kita juga bisa menyatakan suatu ungkapan syukur dengan menggunakan kata "tetapi" itu. Meskipun dia menulis dalam ayat 17 tentang bagaimana pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, dan lain sebagainya, tetapi dia melanjutkannya dalam ayat 18 tentang bagaimana dia bersyukur dan bersukacita kepada Tuhan yang telah menyelamatkan jiwanya.
Refleksi:
Terkadang dalam kehidupan kita sebagai manusia, kita jarang sekali bersyukur. Jangankan kalau ditimpa masalah, dapat berkatpun belum tentu bersyukur. Adanya tidak puas dan ingin lebih. Sudahkah kita bersyukur, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun? Sudahkah kita menyatakan kata "tetapi yang kudus" itu? Mari kita belajar untuk bersyukur dan bersukacita karena Tuhan tetap menjaga kita dalam kondisi apapun sampai saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar