Senin, 09 September 2013

My Log #31 : "Bacod doang, mah."

My Room
1217 hours

"Mereka yang main tuh gak pro-pro juga. Banyakan cuma bacod doang."
- Me

Heran aku ngeliatin Indonesia. Sebagian besar orangnya tuh gede di bacod doang. Susah ngeliat diri sendiri udah bener apa kagak (gak semua lho ya. Aku masih tahu ada orang yang tahu diri dan bisa refleksi ke diri dulu). Mereka banyak ngeliat kesalahan orang, cibir orang, ngatain orang, dan sebagainya. Tapi, mereka sendiri gak pengen ngakuin kesalahan mereka. Maksudku, yang dilakuin udah bener, eh malah dibacod-in karena gak sesuai keinginan mereka (yang seringnya sih salah). Alhasil karena gak berhasil, mereka menyalahkan orang, bukannya melihat diri sendiri dulu. Mulai dari contoh simple kayak main DotA bareng sampai masalah - masalah dalam masyarakat kayak cibiran seorang pengacara terhadap salah seorang artis karena dinilai gak bisa ngurus anak dengan baik (yang gak tahu silakan cari beritanya di news.yahoo.com). Main DotA nih misalnya. Udah tahu masih pagi. Mentang - mentang pake Yurnero, masih LVL. 1 udah pake acara maju mau nge-kill. Asli nafsu. Pas mati, dia ngambek,"Woi Silencer, bantuin kek. Malah dibiarin.". Lha trus aku mesti ngapain? Mau di-support macam apapun juga susah. Ya kali bisa. Nyantai aja napa? Trus masalah si pengacara komentarin asuhan si artis. Coba liat diri deh bentar. Emang situ udah bener? Nge-tweet aja masih kayak ababil (ABG labil), komen segala macam. Memang gak ada manusia yang sempurna, tapi bukan berarti digituin juga, kan? Aku juga nulis ini dengan kesadaran bahwa aku juga gak sempurna kok. Hanya Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus yang sempurna. Jadi, jangan sok sempurna trus mau ngatain orang. Perbaiki diri dulu baru nasehatin orang. Best regards. God Bless.

"Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di matamu, padahal balok yang ada di matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
- Lukas 6 : 42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar