0200 hours
“You don't have to be part of a couple to be happy, you know.”
― Phyllis Reynolds Naylor, Alice Alone
"Serius kamu mau hidup single?"
"Apa alasannya?"
"Ah, kan masih muda. Toh ntar juga berubah pikiran."
"Coba deh digumulin dulu. Aneh sih kalo kau mikirnya kayak gitu."
"Jujur aja aku masih gak terima sih. Masa kau mau hidup single cuma karena kau ngerasa gak bisa?"
Semua reaksi yang aku dapatkan pada saat mengatakan "I wanna be single" sudah bisa ditebak (gak yakin itu memang kayak gitu atau aku yang akhir - akhir ini jadi cenayang ==" ). Yah, memang banyak yang (kayaknya) kurang setuju dengan pernyataan seperti itu. Bukannya di Kejadian 1 Tuhan bilang,"beranak cuculah dan bertambah banyak. Penuhilah bumi dan taklukkanlah itu."? Okay. Memang Tuhan bilang seperti itu pada saat Dia menciptakan dunia ini. Tetapi satu hal deh yang aku tanyain. Nikah itu harus ya? Kalau misalnya harus, gimana dengan para pasteur, sister, acolyte dan priest yang gak nikah dan tinggal di monastery?
"Yah iya sih. Cuma kan aneh aja gitu lho. Gimana dengan keluargamu? Mereka bakal bereaksi apa? Memangnya kau gak rindu punya keturunan?"
Klo itu mah gak tau deh ya. Memang basically, aku itu lebih senang hidup sendiri. Agak susah untuk bisa hidup dengan orang lain yang dibilang sebagai "belahan jiwa" (ebuset dah. Dasar musisi ya? Bahasanya puitis gitu). Kalo mau bilang reaksi keluarga, pasti mereka juga shock sih kayaknya. Tapi, selama itu adalah sesuatu yang bisa aku pertanggungjawabkan, aku rasa mereka bisa mengerti. Toh juga kalau misalnya aku pengen nikah, tapi kalau akunya gak bisa tanggung jawab, sama aja bo'ong kan? Gitu sih. Intinya untuk sekarang jangan dulu sih. Aku gak pengen urusin cinta - cintaan dlu. Capek sih, kalau bisa dibilang jujur.
"Hmm memangnya kau gak ada niat sama sekali gitu buat nyari? Kan tahun ini banyak yang cakep - cakep tuh. Ya memang gak harus juga sih, cuma kan jadi salah satu bentuk persiapan buat kedepannya kan? Dimana - mana tuh orang itu pacaran dulu baru nikah, bukan nikah dulu baru pacarannya. Kan aneh?"
Oke, untuk yang ini sih rada aneh memang. Kalau mau dibilang, persiapan itu gak harus pacaran juga kok. Kalau pacaran, tapi gak saling merhatiin, atau kalaupun merhatiin, tapi gak benar - benar saling tahu satu sama lain kan sama aja? Pacaran itu sih menurutku gak bisa dijadikan satu bentuk "persiapan" untuk ke pelaminan. I'm sorry, but there's no way it can be like that. I'm very disagree with that stuff.
Yah, intinya sih, gak perlu punya pacar/tunangan lah untuk bisa bahagia. Belum tentu juga mereka yang menyebut diri mereka "couple" itu benar - benar bahagia. Jangan - jangan jadi "couple" cuma karena ada apa - apanya? Nah lho. Itu tuh yang bahaya. Mendingan kalau masih bisa, jalani aja hidupmu sendirian. Single itu banyak benefitnya lho (setidaknya sampai kalian mendapatkan pasangan hidup kalian). Best regard for you all. Buat yang udah jadi "couple", pacaranlah baik - baik, biar masing - masing bisa bertumbuh bersama dalam Tuhan. Itu baru mantap. Hhe. God Bless.
jangan gitulaah, ndru. . hadeuuh
BalasHapuslha? emang knpa, bray?
Hapus