Hai. Andrew here.
I'm so glad that you want to spend some of your time visiting my blog. I'm writing random stuff and some preaches about God. Hope you learn a lot from my posts, and you can share it if you like to, or you can give me some comments about my blog and stuff.
You can check me out on Facebook and Twitter. I'm also doing some piano recording in my free time, and upload it on SoundCloud. To get in touch with me, check me on this link down below:
Facebook: Add me
Twitter: Follow me
SoundCloud: Listen to me (a little bit dramatic. LOL)
Once again, thank you for checking my blog. Hope you enjoy it. God bless :D
Rabu, 13 November 2013
Selasa, 12 November 2013
"What does it take to become a true hero?"
"What does a hero truly need?"
- Shopkeeper in DotA 2 -
Hari Minggu kemarin (10/11/2013), Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Kita semua mengingat jasa para pahlawan yang dulu berjuang mati - matian, mengorbankan segala yang mereka punya untuk bisa merebut kembali Indonesia yang mereka cintai, sehingga kita bisa hidup dalam kemerdekaan tanpa ada unsur penjajahan dari negara lain saat ini. Ini suatu hal yang baik, tetapi mirisnya adalah publik tidak melihat ke arah itu. Masyarakat Indonesia saat ini melihat para pejabat, menteri, dan orang - orang yang berkecimpung dalam dunia politik dan pemerintahan hanya memikirkan enak perut mereka saja. Mereka tidak memikirkan orang lain, terlebih lagi kepada masyarakat yang membutuhkan pimpinan mereka. Menurut hasil survey LITBANG Kompas yang saya kutip dari Harian Kompas tanggal 11 November 2013, sebanyak 64,8 % menyatakan bahwa mereka yang sepatutnya dikatakan sebagai pahlawan adalah mereka yang rela mengorbankan kepentingan diri mereka, segala hal berharga yang mereka miliki, bahkan memberikan nyawa mereka demi kepentingan bangsa dan kebutuhan masyarakat. Beberapa waktu terakhir ini, begitu banyak penghargaan yang diberikan pada para menteri dari Presiden atas dasar pengabdian mereka selama 2 tahun lebih kepada Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi yang menjadi masalah adalah kinerja para menteri ini yang sampai sekarang masih dipertanyakan. Udah bener ya kerja mereka? Hmm I don't think so.
Semangat kepahlawanan yang sesungguhnya di zaman sekarang ini sangat jarang ditemukan. Jangankan di urusan politik yang sangat besar, bahkan didalam persahabatanpun ada yang pada akhirnya hanya memikirkan dirinya sendiri, tanpa memikirkan kesulitan dari orang lain. Tidak ada yang mau berkorban buat orang lain. Bila dirasa bisa merugikan diri sendiri, dia tidak mau melakukannya. Agak miris sih melihat kondisi bangsa Indonesia yang mana orang - orangnya bersikap egois dan bahkan ada yang sampai tega menindas orang lain hanya untuk memuaskan keinginan dirinya sendiri.
Sekarang ini, yang dibutuhkan Indonesia adalah seorang pahlawan yang mau berkorban demi kebutuhan masyarakat dan bangsa. Orang yang bukan hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi rela mengorbankan apa yang berharga baginya untuk membantu orang yang membutuhkan. Indonesia butuh orang - orang yang bisa membawa perubahan dalam dunia politik dan ekonomi, dimana ekonomi juga masih banyak dikuasai oleh perusahaan asing. Sekitar 70% SDA di Indonesia dikuasai oleh perusahaan asing, dan termasuk juga diantaranya SDA seperti migas dan bahan tambang lainnya. Kapan ya Indonesia bisa benar - benar menikmati hasil buminya sendiri?
What does it take to become a true hero? It's not about your skill or your personality, but it's about your will to sacrifice for other people sake. That's the true meaning in becoming a hero.
Sabtu, 09 November 2013
Saat Teduh Sebagai Kebutuhan Orang Kristen Sejati (Ringkasan Khotbah PJ 8 Nov 2013)
Tema :
You Snooze, You Lose.
Pembicara :
Kak Meidy.
Firman Tuhan :
Filipi 3 : 10
Dalam
Filipi 3 : 10 ini, kita dikatakan berharga, dalam pengertian bahwa ada
kepastian hidup kekal bagi orang percaya, dan itu bisa kita dapatkan hanya oleh
anugerah Allah semata. Hanya oleh anugerah Allah saja, maka kita bisa
mendapatkan keselamatan dan bisa bersekutu dengan Gereja. Kebanggaan sebagai
orang Kristen tersebut tidak boleh hanya berhenti sampai disana. Kenapa? Karena
kekristenan yang sejati berarti harus menjalani hidup Kristen yang sejati
ditengah – tengah realita hidup seperti sekarang ini. Melalui contoh di taman
Getsemani, Yesus mengajarkan kepada kita agar senantiasa tunduk pada kehendak
Allah dan mengiyakan kehendak Allah terlaksana atas hidup kita. Hidup orang
Kristen yang sejati itu sendiri adalah untuk tidak menjadi serupa dengan dunia
ini (Roma 12 : 1), yang berarti tidak ada kompromi dengan dosa. Bila kita benar
– benar mengasihi Allah, maka kita juga
harus serius menanggapinya menggunakan iman kita lewat perbuatan yang sesuai
dengan Firman Tuhan dan memusatkan kehidupan hanya bagi Kristus (Filipi 1 :
21).
Mungkinkah
kita hidup sebagai orang Kristen yang sejati di tengah – tengah dunia ini? Bila
kita melihat dari Yohanes 15 : 5, maka bisa dikatakan bahwa kita bisa, asalkan
kita mau membangun suatu relasi secara langsung dengan Allah. Tanpa relasi itu,
semua yang kita lakukan di dunia ini adalah sia – sia dan tidak berarti apa –
apa di mata Tuhan. Tidak penting apa yang kita hadapi, yang terpenting adalah
bagaimana kita mengukuhkan relasi kita dengan Allah. Seperti kata Paulus dalam
Filipi 4 : 4, “sukacita” yang dikatakannya adalah tentang pengenalan akan
Kristus, bahkan dia sampai menganggap semua hal yang ada di dunia ini adalah
kerugian besar, tetapi pengenalan akan Yesus Kristus lebih daripada semuanya
(Filipi 3 : 8), tapi tentu hal ini memang tidak mudah.
Maukah
kita menyediakan waktu kita untuk Tuhan mulai hari ini? Jangan “menyisakan”
waktu untuk Tuhan, tapi “sisihkan” waktumu bagi Tuhan, karena relasi yang intim
dengan Tuhan adalah bukan sebuah pilihan yang tidak wajib dipilih, tetapi itu
adalah kebutuhan pokok setiap orang Kristen.
Jumat, 01 November 2013
Since nobody don't care, I don't really care, though.
Maybe some of you thinking about,"How's this author doin'? Did he has a friend or (maybe) girlfriend? Did he go socializing or such?". Well, I do have "friends", but not girlfriend (considering my condition that will be forever single), AND I'm not really into socializing. To put it simple, I'm hikikomori. I'm the type that prefer to lock myself in my own room with my own world than to go and talk to people about some useless stuff. Since nobody can really accept my seriousness way of behaving (no joking, seriously), I don't really have any problem to get through it. I have my own way of thinking that quite different with other people, and almost all of them, or should I say ALL OF THEM is not acceptable in regular social community. So, I don't really like to share something or anything to other people. I don't really think that they should know about me so deep that they can actually make fun of me, mocking me around, and then left me stranded like a beggar that not eating for a few months. I can't joke, and since I can't joke, I can't really give some good impression to the other. They always stay out of me. Hah. I don't really care, though. I'll close my heart real bad that even I can't feel anything anymore. No joking. Seriously, and I mean it.
Langganan:
Postingan (Atom)