Nov 14th, 2012
[04.09 P.M]
Apakah Anda percaya bahwa Tuhan ada, tetapi Anda tidak percaya akan kuasa doa?
Apakah Anda percaya bahwa Tuhan ada, tetapi Anda meragukan kuasa-Nya?
Apakah Anda percaya bahwa Tuhan ada, tetapi Anda lebih percaya dengan uang Anda?
Apakah Anda percaya bahwa Tuhan ada, tetapi Anda tidak terlalu mengenal-Nya lebih dalam?
Jika Anda menjawab ya, berarti Anda seorang Kristen Ateis.
Mungkin banyak yang bertanya - tanya akan hal ini. Mungkin ada yang berpikir, "Apa sih maksudnya tentang Kristen Ateis? Kristen ya Kristen. Ateis ya Ateis. Gak mungkin lah mereka bisa join kayak gitu!" atau malah ada yang langsung netting (negative thinking) sampe mikir, "Wah. Ini pasti orang Ateis yang nulis nih!". Weits, jangan salah. Saya adalah orang Kristen, sama seperti Anda (bila Anda adalah orang Kristen juga), dan saya mengakui bahwa saya juga seringkali hidup seperti kata - kata dari judul postingan ini. Saya akui sebagai orang berdosa dan tidak sempurna, saya sering berlaku tidak setia kepada-Nya.
Banyak orang Kristen di dunia ini hidup seperti ini. Mereka hidup dengan berkata "Saya percaya Tuhan ada", tetapi mereka hidup seakan Tuhan tidak ada didalam kehidupan mereka. Mereka hanya percaya bahwa Tuhan memang ada secara harafiah, tetapi mereka tidak memberikan tempat bagi Tuhan untuk tinggal di hati mereka. Banyak orang Kristen sering ke gereja, ikut persekutuan, ikut komsel, rajin baca Alkitab dan berdoa, Saat Teduh tidak pernah absen, dan sebagainya. Tapi, mereka hanya melakukannya dengan alasan,"Lha, sebagai orang Kristen kan kita harus gitu. Kita harus selalu bersandar pada Tuhan untuk segala sesuatu." Yah, memang benar sih, tapi saya yakin, dari sebagian besar orang Kristen yang berkata demikian, hanya sedikit yang benar - benar percaya akan kuasa Tuhan, benar - benar melaksanakan Firman-Nya, dan benar - benar menganggap Tuhan sebagai Pribadi yang hidup di dalam diri mereka. Aku yakin sebagian besar dari orang Kristen tersebut hanya menganggap Tuhan sebagai aset mereka. Mereka hanya akan datang pada Tuhan kalau mereka mempunyai keperluan saja, dan jika Tuhan tidak mengabulkan permintaan mereka, mereka akan complaint pada Tuhan dan mengatakan Tuhan tidak adil. Tetapi, pada saat mereka menerima apa yang mereka mau, mereka jadi lupa akan Pemberi Berkat tersebut. Tuhan hanya dijadikan aset untuk memenuhi keinginan daging mereka.
Craig Groeschel menulis buku The Christian Atheist dengan merujuk kepada kehidupan orang Kristen masa kini, dan kehidupannya sendiri. Dia sendiri mengakui bahwa dia juga sering menjalani kehidupannya seakan Tuhan hanya sebuah aset baginya. Dia mengakui bahwa dia sering menjalani kehidupannya seakan Tuhan tidak berkuasa penuh atas hidupnya. Dia juga menemui banyak orang yang demikian (bahkan lebih parah. Dia pernah bertemu dengan seorang Ateis yang bahkan tidak sanggup menyebut Tuhan dan menyebutnya dengan kata "THUH-an!"). Dia bahkan menceritakan tentang gereja yang tidak percaya akan kuasa doa secara penuh. Lucu ya? Gereja tidak percaya doa mempunyai kuasa besar, tetapi pemilik bar yang bar-nya disambar petir menyalahkan orang - orang di Gereja tersebut karena menurutnya, penyebab bar-nya disambar petir adalah doa orang - orang Gereja tersebut. Jika Anda merasa bahwa Anda telah hidup benar sebagai orang Kristen, saya sarankan kepada Anda untuk membaca buku ini, dan pikirkan kembali apa yang telah Anda perbuat untuk menjadi seorang Kristen sejati.
So, masihkah Anda merasa benar, ataukah Anda menyadari suatu hal yang salah, kemudian berusaha keras untuk berpikir bagaimana caranya merubah kesalahan tersebut? Be on good cheers, fellas. GBu. ^_^
"Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat yang baik."
-TITUS 1:16-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar