Senin, 29 April 2013

Hidup itu...

Dorm Room
1659 hours

Banyak pernyataan yang bisa mengandaikan hidup. Misalnya:

Hidup itu... medan perang
Kita hidup dalam dunia yang kejam, dimana kita harus benar - benar bisa mempertahankan diri kita untuk dapat tetap hidup benar. Kalau gak, kita akan kalah dan dipaksa untuk ikut keinginan dunia, sehingga kita akan merasa tidak dapat hidup tanpanya.

Hidup itu... kayak main catur
Hidup itu sangat ditentukan dengan apa yang kita pilih. Sebelum memilih sesuatu, selalu pikirkan konsekuensi kedepannya, atau kalian akan menyesal nanti. Banyak orang yang salah melangkahkan 'pion' mereka, sehingga mereka menyesal pada akhirnya, dan berhasil di'skakmat' oleh dunia.

Hidup itu... kayak roda
Kadang diatas, kadang dibawah. Gak ada orang yang selalu diatas terus, dan gak ada orang yang terpuruk terus. Pasti ada masa - masa kejayaan sendiri, tergantung orangnya gimana.

Hidup itu... kayak nulis cerita pakai pulpen
Gak bisa 'dihapus'. Sama halnya dengan waktu yang gak mungkin diulang lagi. Gunakan waktu yang ada karena kesempatan hanya datang sekali seumur hidup.

Hidup itu.. ditangan Tuhan
Yang jalani memang kita sebagai manusia yang hidup di dunia, tetapi semua itu semata - mata hanya karena anugerah yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Tuhan menitipkan kita sebuah kehidupan untuk kita jalani. Bagaimana kita menjalaninya? Apakah menuliskan cerita buruk bagi Tuhan, ataukah mengikuti jalan cerita yang Tuhan mau? Semuanya itu harus kita pertanggungjawabkan dihadapannya pada hari penghakiman

Intinya disini adalah : Hidup itu merupakan pergumulan. Bukan hanya karena ada masalah, tapi juga bila kita diperhadapkan pada pilihan, apapun itu, itu semua adalah pergumulan. Tapi yang jadi pertanyaan adalah: Apakah kita mau bertanya kepada Tuhan akan apa yang harus kita lakukan, atau kita malah mengandalkan diri kita sendiri untuk menentukan pilihan itu?
Ada yang mau sharing mengenai hidup? Sharingkan aja. Leave your comments below :)

Sabtu, 27 April 2013

My Log #24 : Invincible

Dorm Room
0100 hours

Sometimes I feel like I'm invincible
Sometimes, sometimes I feel like I'm incredible
Sometimes, when I don't use my head
When I don't use my mind
When I don't think it through
I guess I'm invincible

- Destorm ft. Ray William Johnson and Chester See - Invincible - 

Saat aku mendengar lagu ini, aku sering mikir sih. Kita juga sebagai manusia kita pernah ngerasa kita bisa melakukan segala macam hal di dunia ini. Kita sering berpikir bahwa kita bisa melakukan semuanya. Memang benar sih. Kita selama mau belajar, kita bisa melakukan segala hal yang terjadi sekarang. Tetapi, kita seringkali bersikap sombong, sehingga tanpa kita memikirkan pengaruh jangka panjangnya, kita seringkali mau melakukan sesuatu caranya sendri. Kita tidak memikirkan apa pengaruhnya bagi orang lain. Kita hanya berpikir tentang diri kita dan faedahnya kepada kita seperti apa. Kita mungkin bisa mendapatkan apa yang kita mau untuk sekarang, tapi kedepannya apakah masih sama lagi? Seorang yang menyatakan dirinya kuat, sebenarnya mereka lemah di dalamnya. Merekalah yang sesungguhnya gak "invincible" dan kudu dibimbing. Janganlah kita berjalan sendiri, terlebih khusus kepada kepelayanan. Pelayanan kepada Tuhan bukan berarti kita ngelakuin semuanya seenak jidat kita, tapi bagaimana kita benar - benar tau apa Tuhan mau agar persekutuan kita, sehingga kita juga sebagai pelayan bisa melayani pada Tuhan dengan sungguh dan benar - benar fokusnya kepada Allah sendiri. Sudahkah kita menyadari kekurangan kita, agar kita menyerahkannya kepada tangan Tuhan, ataukah kau sudah mengetahui misalnya masalah ini sudah ada penyelesaiannya, tapi kenapa tetap kita nanya lagi ya? Apakah kita cuma sekedar saja pelayanannya, lalu lenyap?"

My Log #23 : Kok Resah Ya?

Dorm Lobby
2351 hours

"Dia memandang handphone-nya setiap 1 menit sekali, berharap akan ada suatu message yang dinantikan"

"Aduh kok lama ya? Apa dia udah tidur kali ya?" Dia membatin dalam hatinya. Dia kayaknya sangat mengharapkan suatu balasan dari orang itu. Diapun melirik handphone yang tergeletak di dekat kakinya semenit sekali, berharap akan bergetar dan memunculkan message yang dia harapkan.
"Kok aku jadi resah ya? Padahal itu cuma message lho. Kok aku kayaknya sangat mengharapkan balasan dari dia sih? Kok message-ku belum di-read ya? Dia kayaknya udah tidur deh. Ya udahlah." Begitulah dia berpikir dalam hatinya. Gak bisa dipastikan sih apa yang sebenarnya dia rasain dalam hatinya. Tapi kayaknya dia mempunyai suatu pengharapan yang dia simpan dari message tersebut. Apakah dia mempunyai suatu perasaan tertentu terhadap pengirim message itu, ataukah ada suatu informasi dari message itu sendiri? Tidak ada yang tahu. Hanya Tuhan dan dirinya sendiri yang mengetahuinya. Hah berharap aja semoga dia tidak terlarut - larut dalam keresahannya itu.

Rabu, 10 April 2013

My Log #22: Seni Naik Angkot A La Jakarta

Dorm Room
0317 hours

"Naik selamat, turun belum tentu selamat."

Okay. Jadi sudah cukup lama saya tidak nge-ubi (baca: nge-post) di blog ini, sehingga untuk sekarang saya tidak akan membukanya dengan sebuah postingan khotbah (karena udah cukup sering). Hari ini kita akan mengulas mengenai angkot. Nah lho. Ini cukup unik sih menurutku, karena rupanya naik angkot di Jakarta itu ada seninya juga (meskipun kalo bisa dibilang cukup ngeri).

Tadi sore, aku baru aja pulang dari persekutuan besar gabungan dari kampus - kampus yang ada di Jakarta Barat, dan aku seringnya naik angkot untuk balik ke kostan. Nah, gilanya gini. Kalo di Manado tuh, orang bener - bener dianggap orang, alias penumpangnya dikasih tempat duduk (seenggaknya gak ada yang berdirilah, atau sampe harus sempit - sempitan segala). Giliran di Jakarta, orang dibikin kayak barang. Jadi, meskipun busnya udah terisi penuh semua tempat duduknya, si supir ama kenek masih aja narik - narikin penumpang, sampe - sampe ada yang berdiri, dan itu bukan cuma 2-3 orang gitu. Yang berdiri malah sampe bisa sesak - sesakan. Gak nyaman banget dah =_=". Udah gak muat harusnya, masih aja dipaksain biar bisa muat. Alhasil, yang sedang duduk, pas mau turun jadinya rempong. Harus terobos orang - orang yang dempet - dempetan berdirinya (apalagi kalo bawa barang banyak/barang gede. Pasti rempong banget). Parahnya lagi, diangkot itu ada orang - orang yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Misalnya, udah berdiri di belakang cewek gitu, trus pegang - prgang tasnya untuk dimaling, atau mulai pegang - pegang bagian b***ng nya si cewek buat cari "kenikmatan" (celakanya kejadian itu korbannya temen sepelayananku). Makanya itu jadinya gak enak kan? Sungguhpun, belum ada pergerakan pemerintah untuk menindaklanjuti setiap hal tersebut. Memang sih masih banyak yang mau diurus ya? Tapi seenggaknya perhatiin dong yang jadi masalah umum yang cukup mengganggu (at least bagi saya sih ini cukup mengganggu). Gitu deh. Pesanku adalah: Hati dengan angkot. Jangan langsung percaya supir angkotnya. Bisa jadi dia berniat jahat sama kau, apalagi kalo anda adalah cewek. Berhati - hatilah. Adakah dari teman - teman yang ingin sharing pengalaman waktu naik angkot? Yumare sharing ^_^. GBu.