Selasa, 04 Juni 2013

My Log #25 : Well, You Think?

Dorm Room
2245 hours

"Sebenernya gw bisa main piano, dan banyak orang-orang yang suka dengan permainan gw. Tapi, menurut gue, di Indonesia jurusan musik itu belum berkembang pesat. Sayang kalau gw ngambil jurusan musik di Indonesia."
- Melissa Dharmawan - Pianist/Composer/Writer @ http://meldharmawanblog.blogspot.com

Okay. Somehow aku setuju dengan kata - kata itu. Harus kukatakan bahwa di Indonesia, musik rasanya kurang dihargai. Musik - musik berkualitas (atau mungkin bukan cuma musik saja, tetapi hampir semua hal yang berhubungan dengan 'seni') kurang bisa dilihat. Banyak orang menganggap musik - musik sekelas classic, jazz, dan semua kawan - kawannya itu kurang "asik" di telinga. Mereka lebih senang mendengarkan lagu - lagu yang terkesan cengeng dan childish ketimbang mau mendengarkan lagu - lagu yang sangat mendalam maknanya. Mereka lebih senang mendengarkan lagu - lagu yang "enak didengar" (or at least bisa bikin mereka joged - joged meskipun berantakan abis) ketimbang lagu - lagu yang dikemas dengan sangat apik dan teratur. Bahkan yang lebih ekstrim adalah banyak orang (khususnya ABG labil) yang pergi nonton konser/nonton video clip suatu lagu atau band hanya karena ingin melihat ketampanan wajah singer/vocalist-nya, bukan karena benar - benar suka akan lagunya. Aku sendiri bingung harus berbuat apa menghadapi yang seperti ini. Mau dibilangin juga susah. Gak ada pedulinya sama sekali. Diajarin yang bener malah jadi bebal. Wew piye iki?

Yah, anyway, sebagai seorang yang cukup concern dalam hal ini, aku cuma bisa melakukan yang terbaik agar aku juga gak jadi sama dengan orang - orang itu. Bagaimanapun makna dari suatu lagu harus benar - benar disajikan dengan aransemen yang menarik dan juga kaya, tapi tidak menghilangkan makna aslinya. Salut buat musisi - musisi yang telah bekerja keras demi mempertahankan hal itu.